Menurut Griffin, Mitcheil, dan Oslin (1997); Joyce, Well dan Showers (1992); Magill (1993); Mosston dan Ashworth (1994); Singer dan Dick
(1980);
metode pembelajaran yang sering digunakan dalam pengajaran aktivitas jasmani sebanyak tujuh katagori.
Ketujuh kategori metode tersebut dirinci sebagai berikut.
1) Pendekatan
pengetahuan-keterampilan (knowledge-skill
approach) yang memiliki dua metode, yaitu metode ceramah (lecture) dan latihan (drill).
2) Pendekatan sosialisasi (socialization approach) yang berdasarkan
pandangan bahwa proses pendidikan harus diarahkan untuk selain meningkatkan
keterampilan pribadi dan berkarya, juga keterampilan berinteraksi sosial dan
hubungan manusiawi. Pendekatan ini memiliki kelompok metode the social family, the information
processing family, the personal
family, the havioral system family, dan the professional skills.
3) Pendekatan personalisasi yang
berlandaskan atas pemikiran bahwa aktivitas jasmani dapat dipergunakan sebagai
media untuk mengembangkan kualitas pribadi, metodenya adalah movement education (problem solving
techniques).
4) Pendekatan belajar (learning approach) yang berupaya untuk
mempengaruhi kompetensi dan proses belajar anak dengan metode terprogram (programmed instruction), computer assisted instruction (CAI), dan
metode kreativitas dan pemecahan masalah (creativity
and problem solving).
5) Pendekatan motor learning
yang mengajarkan aktivitas jasmani berdasarkan klasifikasi keterampilan dan
teori proses informasi yang diterima. Metode yang dikembangkan berdasarkan
pendekatan ini adalah part-whole methods,
dan modelling (demonstration).
6) Spektrum gaya mengajar yang
dikembangkan oleh Muska Mosston. Spektrum dikembangkan
berdasarkan pemikiran bahwa pembelajaran merupakan interaksi antara
guru-peserta didik dan pelaksanaan pembagian tanggungjawab. Metode yang ada
dalam spectrum berjumlah sebelas,
yaitu: (1) komando/command, (2) latihan/practice, (3) resiprokal/reciprocal, (4) uji mandiri/ self check,(5)
inklusi/inclusion, (6) penemuan terbimbing/guded discovery, (7) penemuan
tunggal/ convergen discovery, (8)
penemuan beragam/divergent production,
(9) program individu/individual
program, (10) inisiasi peserta didik/learner
initiated, dan (11) pengajaran mandiri/self
teaching.
7)
Pendekatan taktis permainan (tactical
games approaches). Pendekatan yang dikembangkan oleh Universitas
Lougborough untuk mengajarkan permainan agar anak memahami manfaat teknik permainan
tertentu dengan cara mengenal situasi permainan tertentu terlebih dahulu kepada
anak.
Demikian
tulisan ini, semoga bermanfaat .

Posting Komentar
isi disini