dan tidak
terputus. Selama saat setiap langkah, kaki yang bergerak maju pejalan kaki
harus berhubungan/menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah.
Kaki penyangga harus diluruskan (tidak bengkok di lutut) untuk
sekurang-kurangnya sesaat dalam posisi tegak/vertikal.
Di dalam perlombaan jalan cepat yang penting
diperhatikan oleh setiap pejalan cepat adalah melakukan gerak langkah maju ke
depan dengan salah satu kaki selalu tetap kontak dengan tanah. Artinya bahwa
pada setiap akan melangkahkan kaki, salah satu kaki harus selalu tetap
berhubungan atau menempel pada tanah.
Akan tetapi mengingat dalam pelaksanaan
perlombaan jalan cepat itu diawali dengan adanya pemberangkatan (start) dan diakhiri dengan melewati
garis finish, maka untuk gerakan
jalan cepat ini dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: gerakan start, jalan cepat, dan melewati garis finish.
Tanpa penguasaan prinsip dasar tidak akan
mendapatkan hasil yang maksimal dalam perlombaan jalan cepat. Pembelajaran
jalan cepat akan diuraikan secara lengkap sebagai berikut.
Aktivitas Pembelajaran Start
Start
perlombaan jalan cepat dilakukan dengan start berdiri. Karena start pada jalan cepat ini kurang
berpengaruh terhadap hasil perlombaan
maka tidak ada gerakan khusus yang harus dipelajari atau dilatih. Sikap start pada umumnya adalah sebagai
berikut.
Pada aba “bersedia”, pejalan menepatkan kaki
kiri di belakang garis start, kaki
kanan di belakang kaki kiri, badan agak condong ke depan, tangan bergantung kendor. Pada “bunyi pistol” atau aba “Ya”,
segera langkahkan kaki kanan ke muka, dan terus jalan.
1.
Aktivitas
Pembelajaran Langkah
2.
Aktivitas
Pembelajaran Kecondongan Badan Sedikit ke Depan dengan Ayunan Lengan
Siku dilipat lebih kurang 90 derajat, ayunan
lengan arahnya lebih masuk, gerakan lengan seirama dengan langkah kaki.
3.
Aktivitas
Pembelajaran Finish
Tidak ada gerakan khusus untuk finish ini. Umumnya jalan terus hingga
melewati garis finish, baru
dikendorkan keceppatan jalannya setelah melewati jarak lima meter. Untuk
memperoleh langkah-langkah yang tidak sampai terangkat sehingga melayang, maka
pemindahan berat badan dari satu kaki ke kaki lain harus nampak jelas pada
gerak panggul.
Fase
Tumpuan Dua Kaki
Cara melakukan gerakan fase tumpuan dua kaki
jalan cepat sebagai berikut.
Fase gerakan tumpuan dua kaki ini terjadi sangat
singkat.
Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, pada saat
itu pula berakhir dorongan yang diikuti oleh gerakan tarikan.
Tarikan ini lebih lama dan menyebabkan gerakan
berlawanan antara bahu dan pinggul.
Lakukan gerakan fase tumpuan dua kaki
berulang-ulang.
Cara
melakukan gerakan fase tarikan kaki jalan cepat sebagai berikut.
Fase gerakan tarikan dimulai setelah gerakan
terdahulu selesai.
Gerakan ini dilakukan oleh kaki depan akibat
kerja tumit dan koordinasi seluruh bagian badan.
Gerakan ini selesai apabila badan berada di atas
kaki penopang.
Latihan ini dilakukan gerakan fase tarikan kaki
berulang-ulang.
Gambar :
Aktivitas pembelajaran jalan cepat
fase
gerakan tarikan kaki
Aktivitas Pembelajaran Fase Relaksasi
Cara melakukan gerakan fase relaksasi jalan
cepat sebagai berikut.
Tahap ini barada antara selesainya fase tarikan
dan awal dari fase dorongan kaki.
Pinggang ada pada bidang yang sama dengan bahu.
Lengan vertikal dan parallel di samping badan.
Lakukan gerakan
fase relaksasi berulang-ulang.
Gambar : Aktivitas pembelajaran jalan cepat
fase gerakan relaksasi
Cara melakukan gerakan fase dorongan kaki jalan cepat sebagai berikut.
ase ini dilakukan apabila fase terdahulu selesai
dan bila titik pusat gravitasi badan mengambil alih kaki tumpu.
Kaki yang baru saja menyelesaikan tarikan mulai
mengambil alih gerakan dorongan. Kaki yang lain bergerak maju dan diluruskan.
Jangkauan gerak yang lebar di mana pinggang
berada pada sisi yang sama, maju searah, memungkinkan suatu fleksibilitas yang
besar dan memberi kaki dorong waktu yang lebih lama bekerja dengan meluruskan
pergelangan kaki.
fase
gerakan dorongan
Hal-Hal yang
perlu Dihindari dan Diutamakan dalam Jalan Cepat
Hal-Hal yang perlu Dihindari dalam Jalan Cepat
Kehilangan hubungan/kontak dengan tanah
(terlepas dari permukaan tanah dan ada saat melayang).
Kecondongan badan terlalu ke depan atau
tertinggal dibelakang.
Menarik atau menurunkan titik pusat gravitasi
badan.
Mendorong titik gravitasi menurut jalur yang
zig-zag.
Langkah terlalu pendek.
Hal-Hal yang perlu Diutamakan dalam Jalan Cepat
Pelihara lutut tetap lurus pada saat/fase
menumpu.
Perkuatlah otot-otot belakang/punggung dan
otot-otot daerah perut.
Cegahlah badan dan lengan diangkat terlalu
tinggi.
Gerakkan kaki pada/di atas garis lurus.
Lakukan daya dorong yang penuh, gunakan gerak
lengan yang mudah dan gerakkan yang baik dari pinggang.




Posting Komentar
isi disini