Maradona lahir dalam kemiskinan pada tanggal 30 Oktober 1960 di Lanús tetapi menghabiskan masa kecilnya di Villa Fiorito. Dia adalah anak ke 4 dari 6 bersaudara.Diego Armando Maradona yang lebih dikenal dengan sebutan Maradona adalah mantan pemain sepak bola legendaris Argentina.
Maradona menjadi pelatih timnas Argentina mulai November 2008 sampai Juli 2010. Untuk Argentina Maradona tampil sebanyak 91 kali dan mencetak 34 gol. Maradona termasuk dalam deretan pemain sepak bola terbaik abad ini bersama dengan Pele, Johan Cruyff dan Christian Vieri.
Pada usia 11 tahun, Maradona mencuri
perhatian seorang pencari bakat saat sedang bermain sepakbola bersama
teman-temannya. Dia lantas terpilih main untuk klub Los Cebollitas yang
merupakan tim juniornya Argentinos Juniors. Di beberapa kesempatan, Maradona
yang lahir di Buenos Aires, 30 Oktober 1960 ini mendapat tugas sebagai anak
gawang di pertandingan-pertandingan Argentinos Juniors. Saat istirahat,
Maradona menghibur para penonton dengan kemampuan dribble-nya yang luar biasa.
Sejak itulah dia mulai terbiasa menjadi pusat perhatian.
Karir profesionalnya dimulai pada tahun 1976 saat ia bergabung dengan
Argentinos Juniors hanya sepuluh hari menjelang ulang tahunnya yang ke 16. Lima
musim ia membela tim papan atas Argentina ini sebelum pindah ke Boca Juniors di
pertengahan 1981. Setahun berikutnya Maradona merasakan gelar pertamanya saat
memenangi Liga Argentina.
Petualangannya
di Eropa dimulai pada tahun 1982. Usai memperkuat Argentina di Piala Dunia, Maradona
ditransfer Barcelona dengan nilai £ 5 juta. Sebuah rekor dunia di masa itu.
Karir Maradona di tim nasional terbilang cemerlang. Pada 1982 dia beraksi di
Piala Dunia untuk pertama kalinya. Empat tahun kemudian sebagai kapten
Argentina, dia menjadi juara dunia. Kiprahnya di Piala Dunia 1986 itu diwarnai
dengan aksi kontroversialnya saat mencetak gol dengan tangan ke gawang Inggris
yang dijaga Peter Shilton. “Gol tangan Tuhan” menjadi noda terbesar dalam
sejarah sepakbola. Ironisnya gol ini justru terpilih menjadi ‘gol abad ini’
dalam polling yang dilakukan FIFA di tahun 1992.
Gelar pertamanya di Eropa diraih di tahun 1983 saat Barcelona juara Copa del
Rey dengan mengalahkan Real Madrid di partai final. Di Camp Nou, Maradona
merasa tidak betah karena beberapa kali bersitegang dengan para pejabat Barca.
Lalu dia dijual ke Napoli di tahun 1984. Lagi-lagi rekor transfer pecah dengan
nilai £ 6,9 juta. Bersama Napoli gelar demi gelar berhasil dikumpulkan. Juara
liga (1987 & 1990), juara copa (1987), juara UEFA Cup (1989) dan juara
Italia Super Cup (1990) menambah panjang deretan prestasi Maradona.
Pada 1991, otoritas sepakbola Italia menjatuhkan hukuman larangan 15 bulan
bertanding bagi Maradona karena terbukti menggunakan kokain. Pamornya berada di
ujung tanduk. Maradona sempat singgah semusim di Sevilla musim 1992-1993,
sebelum pulang kandang bersama Newell's Old Boys pada 1993, dan Boca Juniors
pada rentang 1995-1997.
Maradona sempat dipanggil kembali ke skuad Argentina untuk Piala Dunia 1994.
Saat mencetak gol ke gawang Yunani pada pertandingan pertama grup, sepintas
kejayaan masa lalu akan terulang kembali. Beberapa hari setelahnya, sang kapten
gagal lolos tes doping karena mengkonsumsi ephedrine.
Pensiun pada hari ulang tahunnya yang ke-37, Maradona tidak lantas menghilang
dari pemberitaan. Sayangnya, berita yang muncul tidak bernada positif, seperti
kasus penembakan terhadap wartawan, obesitas, atau masalah kecanduan yang
membuatnya direhabilitasi hingga ke Kuba. Pulih usai menjalani operasi,
Maradona mencoba karir baru di dunia pertelevisian dengan membawakan program
bincang-bincang "La Noche del 10". Riset dan analisis oleh Vizcardine
Audinovic
Karir
Pada
usia 10 tahun bakat sepak bolanya ditemukan oleh pemandu bakat klub Agentinos
Juniors. 2 tahun kemudian dia menjadi maskot klub tersebut bernama Los
Cebollitas (Bawang Kecil), yang mana dia bertugas untuk menghibur penonton
dengan keterampilan sepak bolanya saat jeda pertandingan pada kompetisi divisi
utama Argentina, Argentinos Juniors. Bakatnya tercium sampai ke Inggris saat
klub Sheffield United mencoba mentransfernya seharga 180.000 poundsterling.
Proposal itu kemudian ditolak oleh Argentinos Juniors. Setahun kemudian, ia
melakukan debut internasional bersama timnas Argentina. Pada tahun 1981, ia dibeli
klub Boca Juniors seharga 1 juta poundsterling di mana ia menjadi juara liga
untuk pertama kalinya.
- Argentinos
Junior ( 1976-1980 ) 166 laga ( 116 gol )
- Boca
Junior ( 1981 )
- Bercelona
( 1982 - 1983 ) 58 laga ( 38 gol )
Setelah Piala Dunia FIFA 1982, Maradona kemudian ditransfer ke FC
Barcelona dengan harga 5 juta pounsterling, yang merupakan rekor dunia pada
saat itu. Disana bersama pelatih César Luis Menotti, Maradona memenangkan Copa
del Rey, mengalahkan musuh bebuyutan FC Barcelona, Real Madrid, dan Piala Super
Spanyol, mengalahkan Athletic de Bilbao. Kariernya di FC Barcelona mengalami
beberapa kendala, pertama adalah ketika Maradona divonis mengidap penyakit
hepatitis, kemudian cedera engkel yang parah akibat tekel keras oleh pemain
Athletic de Bilbao, Andoni Goikoetxea di mana hampir mengakhiri kariernya dalam
dunia sepak bola. Selain itu dia juga kerap bersitegang dengan Presidan klub
Josep LluÃs Núñez.
- Napoli
( 1984 -1991 ) 259 laga ( 115 gol )
Maradona lalu ditransfer ke SSC Napoli pada tahun 1984 dan mencapai
puncak kariernya dalam sepak bola di mana ia membawa tim tersebut menjadi juara
Serie A untuk pertama kalinya dalam sejarah Napoli (1986/87 dan kemudian
1989/1990). Dan menjadi runner up Serie A pada tahun 1987/88 dan 1988/89.
Selain itu, ia juga membantu Napoli menjuarai Piala Italia pada tahun 1987.
Setahun kemudian (musim 88/89), Napoli mengalahkan Vfb Stuttgart untuk menjadi
juara Piala UEFA. Maradona juga menjadi pencetak gol terbanyak dalam Liga
Italia Serie A dengan 15 gol. Maradona juga meraih penghargaan Guerin d'Oro
sebagai pemain dengan rating terbaik menurut majalah Italia Guerin Sportivo.
Maradona juga tampil dalam acara testimoni untuk Osvaldo Ardilles dalam
pertandingan antara Tottenham Hotspurs melawan Inter Milan di mana skor
akhirnya 2-1 untuk kemenangan Spurs. Dalam pertandingan itu Glenn Hoddle
merelakan kaos nomor 10 miliknya untuk dipakai oleh Maradona. Namun dibalik
kehebatannya tersebut, justru di Italia Maradona semakin terpuruk dalam dunia
hitam. Kebiasaannya mengonsumsi kokain semakin memburuk dan berkali-kali di
denda oleh kubnya karena tidak tampil dalam latihan maupun pertandingan dengan
alasan stress.
- Sevilla
( 1992 - 1993 ) 29 laga ( 7 gol )
- Newell's
Old Boy ( 1993 )
- Boca
Junior ( 1995 - 1997 ) 71 laga ( 35 gol ) di gabung dengan th 1981
Kariernya kemudian menurun setelah itu. Ia terbukti menggunakan doping
pada tahun 1991[butuh rujukan] dan dilarang bermain sepak bola selama 15 bulan.
Setelah bebas, ia melakukan comeback bersama Sevilla namun dipecat setahun kemudian.
Ia lalu kembali ke Argentina dan bermain bersama Newell's Old Boys selama 5
pertandingan sebelum lagi-lagi dilarang bermain selama 15 bulan karena kembali
diketahui doping saat Piala Dunia 1994 berlangsung.
Setelah sempat menjadi pelatih bagi Deportivo Mandiyú (1994) dan Racing
Club (1995) dan mencoba melanjutkan karier bermain bersama Boca Juniors antara
tahun 1995 dan 1997, ia akhirnya pensiun pada 30 Oktober 1997.
Karir
Timnas :
- Argentina
Junior ( 1977 - 1979 ) 23 laga ( 11 gol )
- Argentina
( 1977 - 1994 ) 91 laga ( 34 gol )
- Pelatih
Timnas Argentina
Penghargaan
- 2001
Pemain Terbaik Abad Ini dari FIFA
- 1986 Pencetak Gol Abad Ini dalam voting yang
dilakukan Fédération Internationale de Football Association
Karier
Internasional
Maradona memulai debutnya bersama Argentina pada usia 16 tahun melawan
Hongaria pada 27 Februari 1977. Pada usia 18 tahun Maradona berpartisipasi
dalam Piala Dunia Junior yang diselenggarakan di Jepang, di mana Argentina
sempat berhadapan dengan Indonesia dengan hasil 5-0. Maradona mencetak 2 gol
bersama Ramón DÃaz yang mencetak hattrick.
Piala Dunia 1982
Maradona
melakukan debutnya dalam pentas Piala Dunia pada Piala Dunia FIFA 1982. Pada
babak penyisihan Argentina yang adalah juara bertahan secara mengejutkan kalah
0-1 oleh Belgia,walaupun begitu Argentina berhasil melaju ke babak kedua
turnamen setelah mengalahkan Hongaria 4-1 dan El Salvador 2-0. Di babak
berikutnya mereka kembali mengalami kekalahan oleh Italia 1-2 dan Brazil 1-3.
Maradona tampil dalam semua pertandingan di Piala Dunia dan mencetak 2 gol.
Semuanya dibuat dalam pertandingan melawan Hongaria.
Piala Dunia 1986
Maradona, turns like a
little eel, he comes away from trouble, little squat man... comes inside
Butcher and leaves him for dead, outside Fenwick and leaves him for dead, and
puts the ball away... and that is why Maradona is the greatest player in the
world.
“
”
—Bryon Butler (BBC Radio)
Pertunjukkan
kehebatan Maradona {yang ditunjuk menjadi kapten tim} adalah pada saat
berlangsungnya Piala Dunia FIFA 1986 di Meksiko, di mana hampir sendirian ia
mengantarkan Argentina keluar sebagai Juara Dunia untuk kedua kalinya, setelah
yang pertama pada tahun 1978 di Argentina. Pada Piala Dunia FIFA di Meksiko
tersebut, Maradona membuat gol terbaik sepanjang masa versi FIFA yaitu ketika
Argentina bertemu Inggris di babak perempat final. Pada saat itu Maradona
melakukan sprint sambil membawa bola dari tengah lapangan, kemudian melewati 5
orang pemain Inggris (Glenn Hoddle, Peter Beardsley, Steve Hodge, Peter Reid,
Terry Butcher) dan menaklukkan kiper kenamaan Inggris, Peter Shilton. Semua itu
dilakukan Maradona hanya dalam rentang waktu kurang lebih 10 detik. Sayangnya,
pada partai tersebut pula, Maradona membuat gol yang sangat buruk. Gol tersebut
tercipta melalui bantuan tangan, yang dikatakan Maradona sebagai hasil bantuan
"tangan Tuhan". Ia akhirnya mengakui bahwa hal tersebut dilakukan
dengan sengaja pada 22 Agustus 2005. Total Maradona mencetak 5 gol dan 5 assist
dan tidak pernah diganti selama pertandingan Argentina dalam Piala Dunia FIFA
1986. Sebagai bentuk penghormatan, maka didirikanlah patung Maradona ketika
sedang mencetak gol di depan pintu masuk stadion Stadion Azteca.
Piala Dunia 1990
Pada
Piala Dunia berikutnya tahun 1990 di Italia, Maradona kembali mengkapteni
Argentina. Namun penampilan Maradona kurang maksimal dikarenakan cedera lutut
sebelum turnamen dimulai. Argentina memulai perjalanannya dalam turnamen ini
dengan kurang meyakinkan, hampir tersisih dalam babak awal dan hanya menempati
peringkat 3 dalam grup B. Argentina kemudian bertemu musuh bebuyutannya Brasil.
Ketika diramalkan akan menderita kekalahan, Maradona tampil sebagai pahlawan
dengan mengirimkan umpan untuk diselesaikan oleh Claudio Caniggia. Argentina
pun menang 1-0 atas Brasil. Babak selanjutnya Argentina bertemu dengan
Yugoslavia di mana pertandingan diselesaikan lewat adu penalti. Maradona adalah
salah satu penendang penalti yang gagal. Semifinal melawan Italia juga
diselesaikan lewat adu penalti setelah skor 1-1 selama 2x45 menit. Kali ini
Maradona berhasil menyarangkan penalti setelah dengan berani menendang bola
pada arah yang sama ketika ia gagal ketika melawan Yugoslavia. Pada
pertandingan final sudah menunggu Jerman Barat yang kemudian berhasil
mengalahkan Argentina 1-0 lewat penalti yang dicetak oleh Andreas Brehme pada
menit ke-85, setelah terjadi pelanggaran kepada penyerang Jerman Barat, Rudi
Völler.
Piala Dunia 1994
Maradona
tampil lagi sebagai kapten untuk Argentina namun hanya tampil sebanyak 2 kali
dan mencetak 1 gol ketika melawan Yunani. Ia kemudian tertangkap menggunakan
doping, dan dilarang berpartisipasi dalam turnamen. Maradona kemudian
menyangkal dirinya sengaja memakai doping dan menuduh adanya konspirasi melawan
dirinya oleh Amerika Serikat.
Pascakarier
Tahun 2000 Maradona
meluncurkan otobiografi nya berjudul Yo Soy El Diego (Sayalah Diego) yang mana
langsung menjadi best seller di Argentina. Maradona mempersembahkan sebagian
royalti penjualan buku ini kepada "rakyat Kuba dan Fidel"
Tahun 2001 organisasi
Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) mengusulkan kepada FIFA untuk mempensiunkan
nomor punggung 10 sebagai bentuk penghormatan keada Maradona. FIFA tidak
mengizinkan hal tersebut.
Argentinos Juniors menamai
stadion mereka Stadion Maradona pada tahun 2003.
Pada tahun 2004, Maradona
hampir meninggal dunia akibat serangan jantung karena overdosis kokain. Setelah
keluar dari rumah sakit, ia melakukan operasi perut pada Maret 2005 untuk
mengurangi beratnya. Pada Agustus 2005, ia memulai karier baru sebagai pemandu
acara talk show La Noche del 10 (Acara malam si nomor 10).
Pada 2008, Maradona secara
mengejutkan terpilih menjadi pelatih kepala Argentina. Pada debutnya sebagai
pelatih baru tim Tango, Maradona berhasil membawa timnya menumbangkan
Skotlandia 1 - 0 di Glasgow. Skotlandia. Maradona juga menunjuk Javier
Mascherano, gelandang Barcelona sebagai kapten baru timnas. Dalam Piala Dunia
2010 di Afrika Selatan, Maradona mengantarkan Argentina melaju sampai babak
perempat final di mana Argentina dikalahkan oleh Jerman dengan skor telak 4-0.
Maradona kemudian dipecat pada bulan Juli 2010.
Gaya Bermain
Maradona
memiliki fisik yang kekar dan kuat dalam menghadapi permainan fisik yang keras.
Tubuhnya yang pendek dengan pusat gravitasi yang rendah memungkinkan dirinya
melakukan sprint cepat sambil men-driblle bola. Maradona adalah pengatur
serangan dan seorang yang bermain untuk timnya, selain itu dia juga mempunyai
skill yang tinggi dalam menguasai bola. Keahliannya yang tinggi dalam menguasai
bola, membuatnya mudah melewati para penjaganya. Hal ini dapat dilihat dalam
golnya ketika melawan Inggris dalam Piala Dunia 1986 di Meksiko. Beberapa
gerakan trademark Maradona di antaranya adalah melakukan sprint di daerah sayap
dan kemudian mengirimkan umpan tarik kepada rekan setimnya. Lainnya adalah
tendangan Rabona yang menyilangkan kaki berlawanan di belakang kaki yang
menguasai bola untuk menendang bola. Ia juga dikenal sebagai pengambil
tendangan bebas yang akurat dan mematikan. Maradona sebagian besar menggunakan
kaki kirinya dalam permainannya, bahkan jika bola berada di sebelah kanannya.
Golnya ketika melawan Belgia dalam Piala Dunia 1986 memperlihatkan hal itu.
Golnya melawan Inggris dalam piala dunia yang sama juga menunjukkan hal
tersebut, Maradona menggunakan kaki kirinya ketika melewati pamain-pemain
Inggris.
Penghargaan
Klub
Boca Juniors
Primera
División: 1981
Barcelona
Copa
del Rey: 1983
Copa de
la Liga: 1983
Supercopa
de España: 1983
Napoli
Serie
A: 1987, 1990
Coppa
Italia: 1987
UEFA
Cup: 1989
Supercoppa
Italiana: 1990
Negara
Argentina
Piala
Dunia U-20 FIFA: 1979
Piala
Dunia FIFA:
Juara:
1986
Peringkat
2: 1990
Artemio
Franchi Trophy: 1993
75th
anniversary FIFA Cup: 1979
Pribadi
Golden
Ball for Best Player of the FIFA U-20 World Cup: 1979
Argentine
league Top Scorer: 1979, 1980, 1981
Argentine
Football Writers' Footballer of the Year: 1979, 1980, 1981, 1986
South
American Footballer of the Year (El Mundo, Caracas):1979, 1986, 1989, 1990,
1992
Italian
Guerin d'Oro: 1985
Argentine
Sports Writers' Sportsman of the Year: 1986
Golden
Ball for Best Player of the FIFA World Cup: 1986
Best
Footballer in the World Onze d'Or: 1986, 1987
World
Player of the Year (World Soccer Magazine): 1986
Capocannoniere
(Serie A top scorer): 1987–88
Golden
Ball for services to football (France Football): 1996
Argentine
Sports Writers' Sportsman of the Century: 1999
"FIFA
Goal of the Century" (1986 (2–1) v. England; second goal): 2002
Argentine
Senate "Domingo Faustino Sarmiento" recognition for lifetime
achievement:
FIFA
Player of the Century
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Diego_Maradona

Posting Komentar
isi disini